WAKALA DIRHAM BIMA

Saturday 30 October 2010

Sejujurnya Baim, Sejujurnya Dinar Dirham

Mau pilih dua puluh kertas atau dua puluh lima koin?

Masih ingat potongan iklan salah satu operator selular diatas, yang diperankan oleh Baim, artis cilik?

Pilih yang 25 koin, karena yang 20 bohongan, yang 25 sungguhan,” ujar Baim jujur. Kurang lebih seperti itu apa yang diiklankan. Dengan maksud, bahwa uang mainan yang ditunjukkan oleh saudaranya itu, tidak berlaku walaupun pada saat itu mereka sedang asyik bermain monopoli.

Coba pertanyaan itu diterapkan, jika saya tunjukkan gambar dengan pilihan Rp.20.000 yang beredar sekarang dengan koin 2 Dirham (Dirhamayn)? Anda akan pilih yang mana? Pilih yang kertas atau koin? Dari pertanyaan ini hanya ada dua pilihan, yang tentunya akan sulit dijawab bila yang disodori pertanyaan tidak mengerti apa itu dirham atau dirhamayn.

Yang memilih uang kertas Rp.20.000, tentu punya alasan yang orang awam mengerti. Alasannya jelas, nominalnya lebih besar sepuluh ribu kali lipat dibanding yang koin. Yang pasti, orang yang memilih uang kertas yang ditunjukkan, tidak tahu apa itu dirham dan tidak ingin mencari tahu. Bagi yang memilih koin 2 Dirham, pasti mengerti tentang dirham. Oleh karenanya, ia memberikan pilihannya kepada koin tersebut.

Dirham adalah uang perak murni seberat 2.975 gram dan tidak pernah berubah sejak lebih dari 14 abad yang lalu, dari zamannya Rasulullah saw, yang tercantum juga dalam QS. Yusuf : 20. “Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.” Tentunya dirham yang disebutkan dalam Al-Qur’an bukan dirham mata uang kertas dari salah satu Negara di Timur Tengah.

Nilai tukar saat ini, 29 Oktober 2010, 1 Dirham adalah Rp. 36.200,-, lebih besar nilainya daripada uang 20ribuan tadi. Pilihan tadi adalah 2 Dirham, senilai Rp. 72.400,-, lebih besar 3.5 kali lipat dari pilihan yang pertama. Tentu saja, nilainya akan tetap abadi sepanjang zaman. Bila tulisan ini dibaca 25 tahun lagi pun, ketika artis cilik tersebut sudah tidak disebut cilik lagi, maka 2 Dirham adalah 2 Dirham dan masih bisa membeli 2 ekor ayam. Bandingkan dengan uang kertas diatas, yang BI sendiri sudah membuat aturan bahwa uang yang diedarkannya hanya berlaku 25 tahun saja. Mungkin uang 20 ribu tersebut hanya berlaku untuk ongkos parkir atau bahkan tidak berlaku lagi, hanya dianggap hiasan dinding atau mungkin sebagai pengganti uang kertas yang hilang pada permainan monopoli yang dimainkan anak cucu kita.

Jika kita kembalikan kepada isi iklan diatas, maka jawaban yang muncul dari orang awam yang sudah sedikit mengerti, “Tentu pilih yang koin 2 Dirham, karena yang Rp.20.000 hanya bohongan dan yang 2 sungguhan.” Dan ini merupakan jawaban yang paling jujur seperti pilihan Baim diatas.

Dan akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang serupa, pilih uang lima puluh ribu atau 0.5 dinar? Pilih Rp.100.000,- atau koin 1 Dinar? Silahkan Anda mengajukan pertanyaan serupa 5, 10 tahun atau bahkan setelah Anda mempunyai anak ataupun cucu. Jawaban mana yang akan dipilih? Biarkan anak atau cucu Anda sendiri yang menjawabnya.

No comments:

Post a Comment