WAKALA DIRHAM BIMA

Monday 5 September 2011

Semen dan Besi dibarter dengan Dinar dan Dirham

Untuk membiasakan diri bertransaksi dengan Dinar dan Dirham, cukup dimulai dengan langkah yang pertama.

Bertransaksi dengan Dinar emas atau Dirham perak yang sangat mudah akan terasa begitu sulit bagi mereka yang belum pernah melakukannya. Namun, sekali seseorang telah menjalankannya, sangat mudah untuk menjadikannya sebagai kebiasaan. Ini sudah terbukti pada para anggota Jawara, baik yang baru apalagi yang sudah lama bergabung.

Salah satu contohnya adalah bagi Bapak dan Ibu Imron Rosyadi, pemilik dan pengelola Toko Material 'Bintang Jaya', Tanah Baru, Depok. Pada mulanya, tentu saja, mereka tidak mengenal Dinar dan Dirham. Setelah mengenalnya, mereka pun coba-coba, dan bersedia menerima pembayaran dengan Dinar emas. Untuk kedua kalinya, awal Mei 2011, kembali ditawarkan barter, kali kedua ini bukan cuma dengan Dinar tetapi ditambah dengan Dirham. Jumlahnya jauh lebih banyak, kalau pada transaksi pertama hanya satu Dinar yang kedua tiga dinar, plus 1 Dirham.

Pada transaksi pertama, kurs Dinar waktu itu adalah Rp 1.650.000/Dinar. Pada transaksi kedua, beberapa waktu kemudian, kurs Dinar telah menjadi Rp 1.800.000/Dinar. Maka, ketika awal Juli 2011 lalu Pak Zaim Saidi kembali berbelanja material di toko Bintang Jaya, Ibu Imron-lah yang memintanya agar dibayar dengan Dinar dan Dirham. Kali ini kurs Dinar telah menjadi Rp 1.846.000/Dinar.

'Tolong Dirhamnya yang banyak ya,' katanya.

Maka, terjadilah transaksi ketiga itu secara sukarela, pertukaran sejumlah material - ada pasir, besi dan semen - dengan 1 Dinar emas dan 50 Dirham perak.

Sumber : www.wakalanusantara.com

No comments:

Post a Comment