WAKALA DIRHAM BIMA

Sunday 4 September 2011

BI Ogah Emas

Berbeda dengan banyak bank sentral lain yang getol menambah cadangan emasnya, bank Indonesia lebih senang dengan uang kertas.

Bank Indonesia saat ini tidak memiliki rencana untuk meningkatkan cadangan devisa dalam bentuk emas. Juda Agung, Kepala Biro Riset Ekonomi Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter di Bank Indonesia, mengatakan bahwa mayoritas cadangan devisa BI dalam denominasi dolar AS.

Lain halnya dengan bank sentral di berbagai negara. Bank sentral Meksiko, Rusia dan Thailand menambah cadangan emas mereka senilai US $ 6 milyar pada bulan Februari dan Maret lalu. Demikian juga bank sentral Korea Selatan dan Kazakhstan.

Bank sentral Meksiko telah membeli 93,3 metrik ton emas sejak Januari. Mereka membeli 100 ton emas dalam beberapa bulan terakhir. Rusia meningkatkan cadangan emas dengan 18,8 ton menjadi 811,1 ton pada Maret, sedangkan Thailand menaikkan cadangan sebesar 9,3 ton menjadi 108,9 ton pada bulan yang sama. Berdasarkan data Bank Indonesia per 13 Mei, cadangan emas hanya sedikit meningkat menjadi US $ 3,60 miliar dari US $ 3.35 miliar 31 Maret 2011.

Menurut Juda, Bank Indonesia lebih akan menambah pasokan atau menggunakan mata uang yang lain jika permintaan untuk mata uang meningkat. Cadangan devisa 31 Maret terdiri dari surat berharga senilai US $ 90.3 miliar (85,4 persen dari total cadangan), mata uang dan deposito senilai US $ 8.8 mliar (8,4 persen), dan emas senilai US $ 3,3 miliar, dan berupa SDR (Special Drawing Right, IMF) sebanyak US $ 2.8 miliar (2,6 persen). Jadi, porsi emasnya hanya 3.6% saja. Demikian dilaporkan oleh www.indonesiafinancetoday.com.
Menurut UU No 23/1999 tentang bank sentral, cadangan devisa dapat dinyatakan sebagai aset dalam bentuk emas, mata uang asing dan tagihan lainnya dalam valuta asing, yang dapat digunakan sebagai sarana pembayaran internasional. Devisa juga mencakup hak atas cadangan dana yang tersedia untuk penarikan dari lembaga keuangan internasional. Tapi, BI, lebih memilih kertas ketimbang emas.

Untuk memperkuat posisi perekonomian bangsa ini rakyat Indonesia, tentu saja, tidak perlu tergantung pada BI. Dengan telah beredarnya kembali koin Dinar emas dan Dirham perak, 'cadangan emas dan perak' bangsa ini secara lebih riil bisa ditingkatkan terus-menerus.
Miliki dan gunakanlah Dinar emas dan Dirham perak sekarang juga.
Sumber : www.wakalanusantara.com

No comments:

Post a Comment