WAKALA DIRHAM BIMA

Sunday 12 June 2011

PBB: Siap-siap Dolar AS Rontok

Dalam tinjauan tengah tahun ekonomi dunia, Divisi Ekonomi PBB mengatakan perkembangan seperti ini akibat dari turunnya nilai dolar, yang akan membahayakan sistem keuangan global. Laporan update dari PBB berjudul "Situasi Ekonomi Dunia dan Prospek 2011", laporan pertamanya dikeluarkan pada bulan Desember 2010, mencatat bahwa tingkat tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya saat ini telah mencapai tingkat terendah sejak tahun 1970-an.

Kecenderungan ini, kata laporan itu, didorong oleh perbedaan suku bunga antara Amerika Serikat dan negara besar lainnya dan kekhawatiran tentang keberlanjutan utang publik AS, yang setengah darinya dimiliki oleh orang asing.

"Akibatnya, kerugian lebih jauh dari nilai buku dari kepemilikan cadangan asing ini bisa memicu krisis kepercayaan terhadap mata uang cadangan (dolar AS), yang akan menempatkan seluruh sistem keuangan global pada ancaman," lanjut laporan itu. Laporan setebal 17 halaman menyebutkan "masih kuat resiko runtuhnya dolar Amerika Serikat."

Rob Vos, seorang ekonom senior PBB yang terlibat dengan laporan tersebut, mengatakan jika pasar negara berkembang "mulai menjual dolar besar-besaran, maka anda dapat memiliki resiko terjatuh dalam dolar".

"Kami tidak mengatakan keruntuhannya sudah dekat, tetapi faktor lebih lanjut yang membawa kita lebih cepat sampai ke tahap itu jika hal-hal lain tidak mengalami perbaikan dengan cepat - seperti resiko AS tidak mampu memenuhi kewajibannya , " katanya kepada Reuters.

Ekonom PBB untuk beberapa waktu mempertanyakan apakah dolar harus terus dipertahankan sebagai cadangan mata uang tunggal dunia. Yang lain telah menyatakan kekhawatiran tentang keuangan AS. Pada tanggal 18 April lalu Standard & Poor's telah mengancam untuk menurunkan peringkat Amerika Serikat dari kredit AAA, kecuali pemerintahan Obama dan Kongres menemukan cara untuk memangkas defisit anggaran federal dalam waktu dua tahun ke depan

Penurunan peringkat AS akan mengikis status Amerika Serikat sebagai perekonomian dunia yang paling kuat dan menghentikan peran dollar sebagai mata uang global yang dominan.

Thomson Reuters 2011

No comments:

Post a Comment