WAKALA DIRHAM BIMA

Tuesday 31 May 2011

Pembatasan Pemesanan Koin Sementara

Depok, 31 Mei 2011


Kepada Yth

Umat Muslim di Indonesia


Bismillahi r-rahmani r-rahim Assalamu alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh


Saya mohonkan kepada Allah, subhanahu wa ta ’ala, agar kita semua selalu dalam perlindunganNya

Melihat dari perkembangan eskalasi permintaan koin yang terus menerus meningkat, sehingga stok koin Alhamdulillah selalu habis, Wakala Induk Nusantara akan memberlakukan Pembatasan Pemesanan Koin Sementara terhitung mulai tanggal 1 Juni 2011. Pembatasan ini berlaku baik untuk masyarakat umum maupun Jaringan Wakala dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Pemesanan koin Nisfu Dinar dan Nisfu Dirham diberhentikan sementara agar dapat memberikan waktu produksi yang cukup guna memenuhi stok
  2. Pemesanan koin hanya menggunakan koin Dirhamayn dan Dinarayn untuk sementara waktu, kecuali untuk pemesanan dalam jumlah ganjil. Artinya dalam kurun waktu ini WIN dan Jaringan Wakala hanya menerima penukaran koin minimum sebesar 1 Dinarayn atau 1 Dirhamayn. Koin satuan Dirham dan Dinar sementara waktu hanya digunakan jika ada pesanan yang berjumlah ganjil, misalnya: pemesanan pemesanan 1 Dinar, 3 Dinar akan terdiri dari 1 koin DInarayn dan 1 koin Dinar, 5 Dinar akan terdiri dari 2 koin Dinarayn dan 1 koin Dinar dan seterusnya.
  3. Pembatasan ini berlaku sampai dengan dicabutnya Peraturan Pembatasan Sementara, yang waktunya akan ditentukan kemudian.

Saat ini sudah dilakukan penambahan fasilitas produksi di Kriyatempa Mulia Nusantara, penambahan ini diharapkan akan dapat memenuhi keperluan akan stok koin yang diharapkan oleh kita bersama. Demikian pemberitahuan ini disampaikan kepada Umat Muslim yang terhormat untuk dimaklumi.


Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan rahmat dan barokahNya atas 'amal kita semua, menjaga kelurusan niat dan amal kita, serta meneguhkan persatuan serta menjauhkan fitnah dan merapatkan barisan di antara kita. Amin.

Ma’asalama

R. Abdarrahman Rachadi Soeriakoesoemah

Wazir Amirat Indonesia

Atas persetujuan dan sepengetahuan:

H. Zaim Saidi – Amir Indonesia

Saturday 28 May 2011

Rakyat Belarus Serbu Bank dan Swalayan



Rakyat Belarus, salah satu negeri bekas Uni Soviet, yang beribukota Minks, pada 23 Mei kemarin menyerbu bank, mesin ATM, dan pasar-pasar swalayan. Mereka mengambil uang rubel mereka dan membelanjakannya sebanyak-banyaknya. Pasar-pasar swalayan kosong melompong dalam waktu singkat. Pompa-pompa bensin diantri pembeli. Rakyat Belarus, tiba-tiba, seperti tidak mau lagi memiliki uang rubel mereka.

Apa pasalnya? Ini gara-gara Bank Nasional Belarus mendevaluasi rubel Belarus sebanyak 55 persen terhadap dolar AS. Seperti dilaporkan oleh kantor berita Interfax, mengutip sumber di kalangan perbankan, kurs pada 24 Mei ditetapkan sebesar 4.930 rubel per dolar. Sebelumnya tiap dolar AS setara 3.194 rubel. Dibandingkan dengan awal tahun rubel Belarus telah menurun sekitar 60 persen. Di pasaran gelap malah dipertukarkan sampai 6.000 rubel/dolar AS.

Rumor tentang devaluasi rubel di Belarus sudah terjadi sejak akhir tahun 2010, tetapi pemerintah setempat selalu menyatakan bahwa mereka berniat untuk menjaga nilai mata uang secara ketat. Buktinya? Klik, dalam satu pencetan tombol komputer, Bank Sentral Belarus telah membuat rakyat negeri itu bangkrut. "Dalam satu bulan, saya telah bangkrut total, seluruh negeri telah bangkrut," kata Krylevich, penduduk setempat. "Bahkan selama runtuhnya Soviet kami tidak melalui mimpi buruk seperti itu."

"Ini masalah hidup - saya langsung tak punya apa-apa untuk memberi makan keluarga," katanya. "Bagaimana saya harus memperlakukan pemerintah yang telah memimpin bangsa ke kehancuran ini?" Jawaban untuk itu sudah tersedia kini: gunakan dinar emas dan dirham perak, yang tak mungkin didevaluasi nilainya. Bebas riba, bebas inflasi, bebas rayap; dan bebas devaluasi!


Sumber : Wakalanusantara.com

Thursday 26 May 2011

Step by Step hijrah dari sistem ribawi menuju muamalah. [Bagian 1 dari 2 tulisan]

Sebagaimana telah kita pahami bersama dan tidak dapat dibantah oleh siapapun bahwa saat ini kita hidup pada ERA RIBAISASI. Hampir seluruh aktivitas hidup manusia saat ini tidak terlepas dari cengkeraman riba, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi terkena imbas riba.

Apa yang harus kita lakukan agar dapat terhindar dari jebakannya?


Bayangkan saat ini Anda tengah terjebak dalam sebuah gedung besar (misalkan dalam sebuah Mal) dalam keadaan gelap gulita karena mati lampu. Eskalator dan Lift tidak berfungsi. Cahaya yang ada hanya lampu senter dari Handphone pengunjung, lilin serta lampu atau sumber cahaya sementara dari konter-konter/toko dalam Mal tersebut. Dari pengeras suara, pengelola gedung mengatakan bahwa gangguan tersebut akan dapat mereka atasi dalam 30 menit, meminta pengunjung untuk tetap tenang dan diam di tempat.

Anda mengetahui atau diberitahu seseorang bahwa gedung itu dalam waktu 1 jam ke depan akan meledak karena ada bom waktu disana. Tidak semua orang yang berada dalam gedung tersebut mengetahui tentang ancaman ledakan tersebut.


Apa yang akan Anda lakukan?


1. Tetap menunggu di dalam Mal tersebut, hingga listrik menyala kembali, dan melanjutkan aktivitas berbelanja sesuai rencana awal Anda jika lampu telah menyala kembali?

2. Dengan tertatih-tatih dan meraba-raba mencari pintu keluar agar secepat mungkin bisa keluar dari gedung dengan selamat? Tanpa memberitahukan orang lain dan mengajak mereka untuk segera keluar dari gedung tersebut.


3. Berusaha memberitahukan kepada orang lain dengan berteriak-teriak bahwa ada bom yang akan meledak 1 jam lagi hingga membuat semua orang panik berlarian dalam kegelapan? Tanpa memberikan petunjuk atau arahan bagaimana agar semua orang bisa selamat keluar dari gedung


4. Berusaha agar tetap tenang, menguasai keadaan, mencari pintu darurat serta solusi cara evakuasi yang aman. Kemudian berusaha memberitahukan kepada sebanyak mungkin orang yang bisa Anda beritahu dan mau diajak keluar dengan selamat?


Bagaimana jika di dekat Anda juga terdapat seorang publik figur seperti artis, menteri negara, gubernur, atau ulama kondang yang sangat Anda kagumi. Dia tidak percaya dengan informasi yang Anda berikan dan ingin mengikuti intruksi dari pengelola gedung saja yaitu tetap tenang dan menunggu lampu kembali menyala untuk kemudian melanjutkan aktivitas di gedung tersebut. Akankah Anda terus menunggu dan mengajak publik figur tersebut keluar hingga ledakan bom yang menghancurkan gedung beserta seluruh isinya benar-benar terjadi ?

Ilustrasi di atas sangat mirip dengan kondisi ummat manusia, khususnya ummat islam yang tengah dilingkupi hegemoni riba saat ini. Sebagian besar orang tidak mengetahui apa yang terjadi, sebagian besar lagi tidak peduli dengan apa yang tengah terjadi, sebagian lagi demikian paniknya hingga saling sikut dan berlarian hingga nabrak tembok atau terinjak-injak di tengah kerumunan. Sebagian kecil menyadari apa yang akan terjadi namun tidak tahu bagaimana caranya bisa keluar dengan selamat dan sebagian kecil sekali tahu apa yang tengah terjadi bagaimana solusinya namun tidak banyak yang mau mendengar dan mengikuti petunjuknya.


Demikianlah, riba benar-benar telah menguasai kehidupan kita. Dalam seluruh lini kehidupan dan tarikan nafas kita. Bahkan untuk yang telah menyadarinya pun tidak tahu dan kebingungan bagaimana bisa keluar dari kegelapan tersebut, karena apapun aktivitas hidup saat ini bisa dipastikan ada riba bermain didalamnya. Akankah kita pasrah saja?

Dengan perkenalan singkat saya yang baru seumur jagung dengan ilmu muamalah yang bermula dari perkenalan dengan dinar dirham pada tahun 2007, dengan seizin Allah saya akhirnya memahami bahwa dinar dan dirham adalah salah satu sekoci utama bagi ummat manusia, khususnya ummat islam untuk hijrah dari sistem ribawi kepada muamalah yang sesungguhnya.


Memang, saat ini ada beberapa keterbatasan pada dinar dan dirham untuk bisa diimplementasikan secara total 100% secara instan. Namun hal itu hanya bagian dari proses, sesuai sunnatullah, segala sesuatunya butuh proses. Untuk keluar dari gedung besar yang gelap memang tidak bisa dengan serta merta berteriak dan berlarian untuk keluar gedung.

Dari sebuah forum diskusi seperti MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), forum-forum lain yang membahas seputar ekonomi konvensional maupun syariah, ataupun pakar-pakar ekonomi syariah yang saya beruntung bisa bertemu atau menemui mereka, ulama dan tokoh masyarakat maupun masyarakat umum yang ditemui, ada satu benang merah dan kesimpulan yang dapat saya tarik yaitu mereka pesimis dan tidak yakin bahwa dinar dan dirham benar-benar solusi untuk hijrah dari sistem ribawi.

Beberapa hal utama yang selalu mereka debatkan adalah: Dinar dan Dirham (jumlah emas dan perak) tidak cukup untuk transaksi perdagangan seluruh dunia, Dinar dan Dirham tidak praktis dibandingkan dengan uang kertas, kartu debit maupun kartu kredit, Dinar dan Dirham adalah sejarah masa lalu, tidak relevan lagi untuk kehidupan modern seperti saat ini dan ke depannya.

Namun demikian, keraguan pada dinar dan dirham itu hanyalah proses, waktu dan usaha yang sungguh-sungguh akan segera menjawabnya, insha Allah :), Allahu Akbar !!

Dalam hal ini (berkenaan dengan riba), sebagai salah seorang yang sebenarnya juga sangat awam, saya hanya ingin berpegang teguh pada salah satu perintah Allah untuk bersegera meninggalkan sisa-sisa riba yang masih ada pada diri kita.


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman.”


“ Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”

[Al-Baqarah:278-279]


Perdebatan berkepanjangan tidak ada gunanya, keraguan beberapa kalangan bahwa dinar dan dirham tidak relevan lagi dengan kehidupan saat ini sama sekali tidak dapat menutup mata hati kita bahwa dinar dan dirham adalah salah satu SEKOCI UTAMA dan PERTAMA untuk bisa hijrah dari kegelapan sistem ribawi.


Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi dengan seluruh saudara-saudariku bagaimana tahap demi tahap, langkah demi langkah yang telah dapat kita tempuh dalam upaya hijrah dari kegelapan hidup ribawi menuju sistem kehidupan muamalah yang mulia.

Bahkan dengan kondisi dan keterbatasan apapun yang kita hadapi sekarang, sebenarnya kita telah bisa mulai dan bersegera meninggalkan sisa-sisa riba yang terus melingkupi hidup kita. Berikut beberapa cara efektif dan menarik yang saya temui;

Bersambung

Penulis : Devid Hardi

Sumber : Wakala Sauqi

Buku Euforia Emas Telah Diluncurkan Dalam Versi E-Book


Buku karya terbaru H. Ir Zaim Saidi, MPA, Euforia Emas: Mengupas Kekeliruan dan Cara yang Benar dalam Mengembangkan Dinar, Dirham dan Fulus agar Sesuai Al Qur'an dan Sunnah (Pustaka Adina, 2011), segera akan terbit. Sementara itu, dalam versi e-book, sebagian isi buku tersebut dapat diunduh dan dibaca di sini. Password e-book ini adalah: dirham

Berikut adalah Daftar Isi buku setebal sekitar 260 halaman tersebut.

Kata Pengantar v

  1. Persoalan Saat Ini adalah Riba 1

1. Ketika Riba Telah Menjadi Cara Hidup 3

2. Dosa Riba hanya Kalah dari Dosa Syirik 7

3. Apa Saja yang Termasuk Riba? 11

4. Uang Kertas adalah Riba 15

Tiga Rukun Transaksi 16

Tidak Semua Benda adalah Uang 17

Metamorfosis Uang Kertas 19

Razia Uang Kertas 23

5. Bank Indonesia Milik Siapa? 27

Bank Sentral Milik Keluarga-Keluarga 27

BI Milik Siapa? 29

Neokolonialisme Berlanjut 30

6. Antisipasi Redenominasi 33

Memahami Redenominasi 34

Nasib Rupiah 35

Pilihan Masyarakat: Dinar, Dirham, dan Fulus 38

7. Keniscayaan Runtuhnya Sistem Riba 39

Pat Gulipat Bank Ketupat 41

Pat Gulipat Neraca 42

  1. Yang Berharga Tinggal Dinar dan Dirham 49

1. Kedigdayaan Dinar Emas dan Dirham Perak 51

Stabil Jangka Pendek dan Panjang 56

Bukti Empiris 58

Harga BBM Pun (Seharusnya) Stabil 61

2. Penetapan Standar Dinar dan Dirham 65

3. Dinar Dirham dan Fulus Awal 69

4. Siapa Berhak Menerbitkan Dinar Dirham dan Fulus? 75

Dinar Dirham Mutakhir: Dimulai dari Granada 77

Enam Abad Dinar Dirham Made in Indonesia 79

Lantas Kapan Dinar dan Dirham sampai ke Indonesia? 81

Pebisnis Dinar yang Menyimpang 84

5. Memahami Peran dan Fungsi Fulus 87

6. Dinar: Emas 22 Karat atau 24 Karat? 91

7. Ayat-ayat Al-Quran dalam Dirham, Dinar dan Fulus 99

8. Corak Ragam Dinar Dirham dan Fulus 103

III. Penyimpangan dan Penyalahgunaan Dinar, Dirham, dan Fulus 117

1. Cara Pandang Keliru atas Emas dan Perak 119

Dinar Dirham Bukan Investasi 120

Bentuk-bentuk Penyalahgunaan dan Penyimpangan 121

Mencicil dan Mengkredit Emas 122

Menabung atau Menimbun Emas? 125

Di Manakah Batas antara Menabung dan Menimbun Harta? 126

Meng-qirad-kan Dinar Emas 126

2. Tidak Syar'inya Gadai Syari'ah 129

Pegadaian atau Perbankan? 130

Gadai Syariah Emas dan Dinar Emas 131

3. Berkebun Emas: Tak Ada Kebunnya, Tak Ada Emasnya 135

Model 1 Tanpa Penambahan Dana Segar 136

Model 2. Dengan Penambahan Dana Segar 140

Menimbun versus Menabung 144

4. Kecurangan Kadar Emas Perhiasan di Pasaran 147

Penyimpangan Berat 148

Penyimpangan Kadar 149

Kesimpulan 151

5. Fulus Melimpah, Bencana Lumrah 153

Tiga Solusi, Juga bagi Kondisi Saat ini 155

  1. Mengamalkan Kembali Muamalat 159

Mukaddimah 161

1. Dunia Berebut Emas dan Perak 163

Cina Menuju Kuasai Dunia? 164

Posisi Bangsa Lain dan Indonesia 168

Di Mana Posisi Indonesia? 168

2. Emas dan Perak Kembali Menjadi Uang Dunia? 171

Rakyat AS pun Kembali Ke Emas dan Perak 173

3. Menegakkan Takaran dan Timbangan 177

Diyat di Nusantara 179

4. Menegakkan Rukun Zakat 183

Harta yang Wajib Dizakati 184

Prosedur Penarikan Zakat 187

Cara Menghitung dan Membayarkan Zakat 189

Hampir 6.000 Dirham Zakat Dibagikan 189

5. Menegakkan Perdagangan dan Sunnah Pasar 191

Sunnah di Pasar, Sunnah di Masjid 192

Membangun Kembali Karavanseri 195

Imarah: Sebuah Cita Cita 197

6. Mengamalkan Kembali Qirad dan Syirkat 199

Kembalinya Qirad dan Karavan 201

Perdagangan Mobil, Gamis, dan Gas Elpiji 202

7. Di Mana Menyimpan Dinar Dirham Anda? 205

8. Dinar dan Dirham Dilindungi oleh UUD 1945 209

Bertentangan dengan UU Lainnya dan Konstitusi 211

V. Dirham sebagai Lokomotif 213

1. Kembalinya Fitrah Perak 215

Bagaimana Posisinya Saat ini? 216

Kemudahan Belanja dengan Dirham 218

Dirham Shopping Day di Cilincing 220

Arisan Dirham Dinar di Mana-mana 221

2. Seruan Lantang Gunakan Perak 225

Keiser Report 96: Kampanye Global Gunakan Perak 228

3. Bersedekahlah, Meskipun Hanya Sedaniq Dirham 231

4. Bergabunglah bersama Garnissun Bangsa 239

Tebar Sejuta Dirham 241

Madrasah Nurul Iman Menerima Dirham 243

5. Dirham Bebaskan Dhuafa dari Rentenir 245

VI. Penutup

Lampiran Pernyataan dari Imam Hajj Abdalhasib Castineira 251

Untuk memberikan komentar atau masukan, juga yang berminat memesan versi cetaknya, harap kirim email ke: info@wakalanusantara.com.